Dikejar Agen Asuransi


Apakah anda pernah mengalami dikejar kejar Agen Asuransi Jiwa? saya kira sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami hal ini, apalagi beberapa tahun terakhir perkembangan asuransi jiwa di tanah air cukup pesat, agent agent juga bertambah banyak dan tersebar merata hampir diseluruh daerah, saudara anda, tetangga anda atau tidak menutup kemungkinan jangan jangan anda adalah seorang agen asuransijiwa he…

Dalam artikel kali ini saya mau sharing pengalaman saya dikejar oleh agen asuransi jiwa, waktu itu saya masih kerja sebagai pegawai di sebuah hotel terkemuka di Ubud.sekitar tahun 2011 salah satu perusahaan asuransi jiwa gencar melakukan promosi dengan menelepon dan mengunjungi saya.


Sampai suatu hari saya menerima telepon dari agen tersebut, dan sayapun pasrah menerima janji temu yang dia tawarkan. Pada hari H sang agen datang dengan 1 orang partnernya. Sampai akhirnya mereka menanyakan bagaimana produk kami pak? dalam hati saya berkata tidak peduli, saya tidak yakin dengan apa yang kamu tawarkan, lalu mungkin karena merasa tidak ditanggapi, mereka minta maaf dan ingin mengulangi presentasi dari awal, lalu saya bilang percuma saja, kami selama ini sudah sering dan bosan di kejar oleh agen asuransi jiwa.
Tapi sang agen cukup tangguh dan terlatih dia meng-iyakan kami kemudian mengatakan kata kata kurang lebih seperti ini: “memang benar dan saya yakin bapak telah mengatakan hal sebenarnya, bapak sering dikejar oleh agent agent asuransi jiwa tapi disaat yang sama apakah bapak bapak sadar kalo  kematian juga sedang mengejar bapak?, begitu kematian mendapatkan anda tidak akan ada lagi agent yang akan mengejar bapak, kan lebih baik kami yang mendapatkan bapak terlebih dahulu sebelum kematian yang mendapatkan bapak“
Dorrrrrrr… seperti disambar petir disiang bolong, kata kata sang marketing perlahan lahan meresap dalam hati, pikiran dan tenggorokan membuat saya tidak berani menelan ludah yang sudah menyangkut dikerongkongan, Pyaaaaar… akhirnya saya menemukan dan mendapatkan jawaban kerisauan dan pertanyaan saya selama ini, dengan gaji saya pada waktu itu kalo saya harus menghadapi kematian, apa yang bisa saya tinggalkan kepada keluarga saya, yang selama ini telah menaruh harapan yang besar pada saya? apakah saya cukup bertanggung jawab jika harus meninggalkan mereka pada saat saya belum mampu membahagiakan mereka? tapi apa saya bisa mengelak jika seandainya saat ini juga saya harus meninggalkan mereka semua?
Akhirnya kami ber empat masing masing membeli polis dari mereka, saya pribadi membeli untuk uang pertanggungan sebesar 120 juta rupiah sesuai dengan kebutuhan saya pada waktu itu, sampai saat artikel ini ditulis polis saya sudah berjalan kurang lebih 1 tahun, memang sempat ada kesulitan pembayaran polis dan sempat terpikir untuk menutup polis tapi karena berbagai pertimbangan dan dengan susah payah akhirnya saya bisa meneruskannya sampai hari ini  
Selamat untuk agen yang telah “membohongi” kami, dan saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka yang telah berhasil meyakinkan kami akan pentingnya asuransi jiwa, sehingga saya merasakan “absolutely peace of mind“.